TV Streaming

Pemprov Sumut Komit Jaga Kestabilan Harga Komoditas Pangan dengan JASKOP, Bangun 10 Solar Dryer Dome di Kabupaten

30 September 2025, Selasa, September 30, 2025 WIB Last Updated 2025-09-30T00:57:54Z
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui sejumlah Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumut melakukan Konferensi Pers di Lobby Dekranasda Lantai 1 Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Kota Medan, Kamis (18/9). Hal tersebut dilakukan terkait jaminan kestabilan harga komoditi pangan dalam rangka menyikapi inflasi daerah. (Foto : Alexander AP Siahaan/Diskominfo Provsu).




Medan, Sumateraherald.com

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) berkomitmen menjaga kestabilan harga komoditas pangan melalui program Jaminan Stabilisasi Harga Komoditi Pangan (JASKOP). Prinsip utama program ini adalah menyeimbangkan harga agar petani tidak merugi dan masyarakat tidak terbebani harga yang terlalu mahal.

“Tujuan JASKOP ini melindungi petani dan masyarakat. Petani tidak rugi, konsumen tidak mahal harganya, sehingga inflasi tetap stabil,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Effendy Pohan, saat temu pers OPD Pemprov Sumut di Lobby Dekranasda Sumut, Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (18/9/2025).





Hadir sebagai narasumber antara lain Kepala Dinas Perindag Sumut Fitra Kurnia, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut M. Zakir Syarif Daulay, Statistisi Ahli Utama BPS Sumut Misfaruddin, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Sumut Lambok Turnip, serta Kabid Kelembagaan Dinas Koperasi dan UMKM Pratiwi M. Ningrum. Acara dimoderatori Kabid IKP Dinas Kominfo Sumut Harvina Zuhra.

Berdasarkan data BPS, inflasi year on year di Sumut pada Agustus 2025 tercatat 4,42%, dengan komoditas pangan sebagai penyumbang utama. Untuk mengantisipasi hal ini, Pemprov Sumut menyiapkan sejumlah langkah, mulai dari pembangunan solar dryer dome (SDD) hingga kerja sama dengan stakeholder dalam penyerapan komoditas pangan tertentu.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Sumut, Lambok Turnip, menyampaikan bahwa pihaknya akan membangun 10 unit SDD di dua daerah penghasil cabai merah terbesar di Sumut, yaitu Kabupaten Batubara dan Karo. Masing-masing daerah akan mendapat lima unit.





“Pada tahun 2025, SDD akan dibangun mulai dari Batubara. Desember selesai, dan tahun depan saat panen cabai merah sudah bisa digunakan,” jelas Lambok.

SDD berfungsi untuk mengeringkan cabai merah agar lebih tahan lama dan nilai jualnya meningkat. Unit ini akan dihibahkan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat, yang kemudian bertanggung jawab mengelola dan memanfaatkannya. Satu unit SDD mampu menampung sekitar dua ton cabai merah. Distribusi dan penyimpanannya akan didukung oleh kerja sama dengan BUMD.

“Keterlibatan BUMD untuk program ini sangat kita harapkan,” tambah Lambok.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Sumut, Fitra Kurnia, mengatakan pihaknya memanfaatkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok milik Kemendag untuk mendeteksi dini potensi lonjakan harga.

“Misalnya, harga ayam sempat Rp28 ribu, ibu-ibu senang, tapi peternak komplain. Ketika harga naik menjadi Rp30 ribu, sistem langsung memberi notifikasi. Padahal HET masih jauh di atas itu, tetapi kami langsung lakukan antisipasi,” jelas Fitra.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut, M. Zakir Syarif Daulay, menambahkan pihaknya rutin memantau harga produk peternakan seperti ayam dan telur yang sering menjadi pemicu inflasi. Selain itu, dilakukan pula kerja sama dengan stakeholder peternakan unggas untuk menjaga keseimbangan harga, agar peternak, pedagang, maupun masyarakat tidak dirugikan. (H17/DISKOMINFO SUMUT)

Komentar

Tampilkan

Terkini