![]() |
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Surya ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 dengan Kementerian Dalam Negeri RI secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting di Ruang Sumut Smart Province Lantai 6 Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Kota Medan, Selasa (19/8). (Foto : Alexander AP Siahaan/Diskominfo Provsu).
Medan, Sumateraherald.com
Pemerintah terus mendorong percepatan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program ini digencarkan untuk menekan inflasi sekaligus mengendalikan harga beras di pasaran.
Hal tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, yang diikuti Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Surya bersama Kementerian Dalam Negeri, Bulog, dan pihak terkait lainnya. Rapat berlangsung secara virtual dari Ruang Sumut Smart Province, Lantai 6 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Selasa (19/8/2025).
Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir menyampaikan, terdapat 14 provinsi yang memberi kontribusi besar terhadap kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH). Dari jumlah tersebut, Sumut tercatat sebagai penyumbang terbesar, yakni 3,58%. Kenaikan ini terutama dipicu oleh harga beras, cabai merah, dan bawang merah.
“Beras menjadi komoditas utama yang mengalami kenaikan harga di beberapa daerah. Ini harus segera kita carikan solusi agar harga dapat terkendali,” tegas Tomsi.
Ia juga menekankan agar Bulog mempercepat realisasi penyaluran beras SPHP sesuai target, yaitu 16% per enam bulan di setiap daerah. Saat ini, capaian penyaluran Bulog baru sekitar 2,94%.
“Kita harus serius menyalurkan beras SPHP sesuai target. Pemda juga diharapkan aktif membantu mempercepat penyaluran, agar harga beras turun dan masyarakat tidak terbebani,” ujarnya.
Tomsi menambahkan, Bulog perlu memastikan distribusi beras SPHP menjangkau pasar tradisional, sehingga masyarakat mudah mendapatkannya dengan harga terjangkau.
Sementara itu, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Rini Andrida, menyampaikan bahwa hingga periode Juli–Desember 2025, Bulog telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 38.811 ton.
Menurut Rini, distribusi dilakukan tidak hanya ke pasar tradisional, tetapi juga ke ritel modern serta melalui canvassing ke seluruh pasar di berbagai wilayah Indonesia.
“Seluruh jajaran direksi juga sudah turun ke lapangan, bekerja sama dengan Pemda, TNI/Polri, untuk menggelar penjualan beras murah bagi masyarakat,” jelas Rini. (H14/DISKOMINFO SUMUT)