TV Streaming

Rider Aquabike Sebut Danau Toba Menantang dan Indah

20 Agustus 2025, Rabu, Agustus 20, 2025 WIB Last Updated 2025-08-20T02:24:50Z

 

Para rider memacu kecepatan jetskinya pada Aquabike Jetski World Championship 2025 yang diselenggarakan di Balige, Kabupaten Toba, Minggu (17/8/2025). Kejuaraan ini diikut Pebalap dari berbagai negara dan berbagai kategori. (Foto : Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi / Imam Syahputra)




Toba, Sumateraherald.com

Ajang Aquabike Jetski World Championship 2025 resmi berakhir. Balapan air internasional yang digelar untuk ketiga kalinya di Danau Toba ini kembali meninggalkan kesan mendalam bagi para rider mancanegara maupun nasional.

Para peserta menilai Danau Toba tidak hanya indah, tetapi juga penuh tantangan. Permukaan air yang sulit diprediksi membuat setiap pertandingan menjadi pengalaman berbeda.

Salah satu rider yang merasakan langsung sensasi tersebut adalah Boanerges Ratag, juara dunia pertama asal Indonesia. Ia sudah dua kali bertanding di Danau Toba. Pada tahun 2024, Ratag finis di posisi ke-11 kategori endurance, namun pada tahun ini ia berhasil mencatat sejarah dengan meraih gelar juara dunia kategori endurance.




Menurut Ratag, air di Danau Toba memiliki karakteristik unik yang tidak mudah ditaklukkan. Kondisi yang cepat berubah menuntut penyesuaian strategi dan performa jetski.

“Airnya sangat berat, dan kita jadi tertantang sekali,” ujar Ratag, pemuda asal Manokwari, Papua Barat, di Venue Aquabike, Pelabuhan Muliaraja, Balige, Kabupaten Toba, Minggu (17/8/2025).

Hal senada disampaikan rekan setim nasionalnya, Makaio Wimlie dari Jakarta. Ia menyebut kondisi air Danau Toba tidak bisa diprediksi, terkadang tenang, namun bisa berubah menjadi berombak.

“Di Danau Toba ini kondisi tidak bisa diprediksi, kadang airnya bisa flat, kadang berombak juga,” kata Wimlie.




Selain penuh tantangan, keduanya juga mengakui keindahan panorama Danau Toba. Ratag menuturkan dirinya terkesan dengan antusiasme penonton yang memadati venue.

“Pemandangannya sangat bagus, apalagi saat matahari terbenam, semua makin indah. Ditambah lagi banyak penonton yang memberi semangat,” ungkap Ratag.

Sementara itu, Wimlie menambahkan bahwa suhu sejuk Danau Toba membuat dirinya lebih nyaman saat bertanding.




“Cuacanya enak, adem, jadi kita nggak terlalu capek. Pemandangan juga bagus, penonton banyak, dan itu bikin semangat bertambah,” ujarnya.

Sebagai informasi, Boanerges Ratag (16) berhasil mengukir sejarah dengan menjuarai kelas endurance. Capaian ini menjadikannya orang Indonesia pertama sekaligus rider termuda yang meraih gelar juara dunia Aquabike sepanjang sejarah penyelenggaraan kejuaraan yang digelar Union Internationale Motonautique (UIM). (H17/DISKOMINFO SUMUT)

Komentar

Tampilkan

Terkini