Toba, Sumateraherald.com
Ajang Aquabike Jetski World Championship 2025 resmi berakhir. Balapan air internasional yang digelar untuk ketiga kalinya di Danau Toba ini kembali meninggalkan kesan mendalam bagi para rider mancanegara maupun nasional.
Para peserta menilai Danau Toba tidak hanya indah, tetapi juga penuh tantangan. Permukaan air yang sulit diprediksi membuat setiap pertandingan menjadi pengalaman berbeda.
Salah satu rider yang merasakan langsung sensasi tersebut adalah Boanerges Ratag, juara dunia pertama asal Indonesia. Ia sudah dua kali bertanding di Danau Toba. Pada tahun 2024, Ratag finis di posisi ke-11 kategori endurance, namun pada tahun ini ia berhasil mencatat sejarah dengan meraih gelar juara dunia kategori endurance.
Menurut Ratag, air di Danau Toba memiliki karakteristik unik yang tidak mudah ditaklukkan. Kondisi yang cepat berubah menuntut penyesuaian strategi dan performa jetski.
“Airnya sangat berat, dan kita jadi tertantang sekali,” ujar Ratag, pemuda asal Manokwari, Papua Barat, di Venue Aquabike, Pelabuhan Muliaraja, Balige, Kabupaten Toba, Minggu (17/8/2025).
“Di Danau Toba ini kondisi tidak bisa diprediksi, kadang airnya bisa flat, kadang berombak juga,” kata Wimlie.
“Pemandangannya sangat bagus, apalagi saat matahari terbenam, semua makin indah. Ditambah lagi banyak penonton yang memberi semangat,” ungkap Ratag.
“Cuacanya enak, adem, jadi kita nggak terlalu capek. Pemandangan juga bagus, penonton banyak, dan itu bikin semangat bertambah,” ujarnya.