TV Streaming

Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama

17 September 2025, Rabu, September 17, 2025 WIB Last Updated 2025-09-17T00:59:40Z

 

Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Wakil Gubernur Sumut Surya menjamu makan malam Tim Revalidasi Kaldera Toba UNESCO Global Geopark di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41, Medan, baru-baru ini. (Foto : Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumut / Dokumen).



Medan, Sumateraherald.com

Kaldera Danau Toba kembali meraih status kartu hijau (green card) dari UNESCO. Capaian ini menjadi bukti keberhasilan berbagai pihak dalam melaksanakan rekomendasi yang diberikan lembaga dunia tersebut.

Meski demikian, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menegaskan bahwa tugas menjaga Danau Toba tidak berhenti sampai di sini. Ia mengajak seluruh pihak untuk terus berkomitmen melestarikan kawasan warisan dunia itu.

“Tugas kita sama-sama menjaga. Itu adalah warisan dari Tuhan, kita nggak bisa membuatnya, tapi kita bisa menjaganya,” kata Bobby kepada wartawan di Medan, Selasa (9/9/2025).

Bobby juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berperan dalam mempertahankan status tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras bersama.

“Terima kasih kepada seluruh stakeholder, para bupati, dan tim kerja yang sudah bersusah payah mempersiapkan serta memperbaiki apa yang menjadi catatan UNESCO,” ucap Bobby.

Pengumuman Kaldera Toba kembali meraih green card disampaikan pada Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network (GGN) di Kutralkura, wilayah La Araucania, Chile, Sabtu (6/9/2025) waktu setempat. Sidang tersebut berlangsung sejak 5 September 2025. Dalam forum itu, Indonesia berhasil mempertahankan tiga geopark sekaligus, yaitu Kaldera Toba, Ciletuh–Pelabuhan Ratu, dan Rinjani.

“Secara simbolis akan diserahkan di waktu yang berbeda,” tambah Bobby.

Sebagai informasi, green card merupakan penilaian tertinggi dalam keanggotaan GGN. Dengan status ini, Kaldera Toba berhak menyandang predikat UNESCO Global Geopark (UGGp) hingga empat tahun ke depan. Kartu hijau juga menjadi indikator bahwa standar pengelolaan sudah terpenuhi sesuai protokol UGGp. Setiap anggota UGGp akan menjalani revalidasi setiap empat tahun untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan.

Proses revalidasi Kaldera Toba sendiri telah dilakukan pada 21–25 Juli 2025. Penilaian dilaksanakan oleh asesor UNESCO, Dr Jeon Yongmun dan Prof Jose Brilha, yang mendatangi setiap geosite di kawasan Kaldera Toba. (H17/DISKOMINFO SUMUT)

Komentar

Tampilkan

Terkini