Taput,Sumateraherald.com - Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) mencatatkan prestasi luar biasa dalam pencapaian Universal Health Coverage (UHC) dengan meraih angka 99 persen, menempatkannya pada urutan ke-21 dalam provinsi Sumatera Utara. Capaian ini diikuti dengan tingkat keaktifan peserta mencapai 80 persen, sebuah indikasi kuat komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas untuk seluruh masyarakat. Keberhasilan ini diumumkan dalam acara bergengsi Launching UHC Prioritas Sumatera Utara yang diadakan di Graha Bhinneka Perkasa Jaya, Lubuk Pakam, pada hari Senin, 29 September 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Tapanuli Utara, Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S. Si, M. Si, bersama dengan Plt Kepala Bappelitbangda Cristina Nahampun dan beberapa perwakilan OPD. Pada kesempatan ini, selain merayakan pencapaian UHC, juga dilaksanakan penyerahan Dana Bagi Hasil (DBH) tahap III yang diperuntukkan bagi kabupaten/kota di seluruh Sumatera Utara, dengan Tapanuli Utara menerima dana sebesar Rp10,9 miliar.
Gubernur Sumatera Utara, dalam sambutannya, menegaskan bahwa UHC bukan hanya sekadar menyediakan fasilitas kesehatan yang dapat diakses melalui kartu identitas. Lebih dari itu, UHC harus mampu memastikan bahwa masyarakat bisa menerima perawatan medis yang berkualitas, dengan fokus pada penyembuhan dan pelayanan yang maksimal. “Tidak boleh ada alasan kamar rumah sakit penuh. Minimal 30 persen harus disiapkan untuk kelas tiga. Bahkan, KTP Medan kini dapat digunakan di luar Sumut untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” tegas Gubernur dalam arahannya.
Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan, David Bangun, menyampaikan bahwa Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dengan capaian terbaik UHC, bahkan dengan jumlah penduduk terbesar yang ditanggung oleh pemerintah daerah. “Lebih dari 3,4 juta penduduk di Sumatera Utara sudah mendapatkan jaminan kesehatan, yakni lebih dari 20 persen dari total penduduk. Ini adalah prestasi yang luar biasa,” ungkap David.
Di tengah pencapaian tersebut, Gubernur juga mengingatkan pentingnya akselerasi dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya melalui optimalisasi pajak daerah dan kendaraan bermotor. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan dan kestabilan pembayaran DBH yang diberikan kepada daerah-daerah.
Sebagai bagian dari apresiasi atas prestasi ini, Tapanuli Utara mendapat Dana Bagi Hasil sebesar Rp10.974.000.000 yang akan digunakan untuk mendukung berbagai program pembangunan daerah, khususnya dalam sektor kesehatan dan infrastruktur pelayanan publik.
Hal yang Menginspirasi:
- “Kesehatan adalah hak setiap warga negara, dan UHC memastikan hak tersebut dapat terwujud di tengah masyarakat.”
- “Melalui UHC, tidak hanya akses, tetapi kualitas pelayanan yang harus menjadi prioritas utama.”
- “Kesembuhan bukan sekadar soal obat, tetapi juga pelayanan yang penuh perhatian dan dedikasi.”
- “Tapanuli Utara menunjukkan bahwa prestasi sejati dimulai dari komitmen nyata dalam memberikan yang terbaik untuk masyarakat.”
- “Bersama kita raih kesehatan, bersama kita kuatkan pelayanan.”
- “Dana Bagi Hasil bukan hanya sekadar angka, tetapi wujud perhatian untuk kemajuan daerah.”
- “Optimalisasi PAD adalah kunci untuk memperkuat daya saing dan ketahanan daerah dalam jangka panjang.”
Dengan pencapaian ini, Tapanuli Utara semakin membuktikan komitmennya untuk memajukan daerah melalui sektor kesehatan dan pengelolaan keuangan yang transparan dan efektif. Melalui program UHC yang semakin mengakar, Taput tidak hanya memperoleh prestasi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di setiap lapisan.
Ke depan, program seperti ini diharapkan dapat terus berkembang, memperkuat kualitas hidup masyarakat, dan menjadikan Tapanuli Utara sebagai contoh bagi daerah lain dalam upaya mewujudkan health equity yang sesungguhnya. (MN)